Translate

Motivator


Salam Super
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Henry James
Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya

Senin, 04 Februari 2013

Kabar dari Binus Center Depok


Ada yang hilang dari pandangan saya saat melintas di jalan Margonda Depok di dekat apartemen margonda residence. Saya tidak melihat lagi Binus Center tampak di posisinya. Padahal sebelumnya saya cukup terpesona dengan gedung dimana Binus Center berada, Sebuah ruko yang sudah disulap menjadi tempat kursus IT yang cukup berkelas. Gedung yang dicat berwarna oranye itu memang mudah terlihat dan mudah membuat orang tertarik.

Saya sendiri pernah membayangkan batapa nyamannya bisa bekerja atau mengajar di tempat itu. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, juga tampaknya nyaman dan berkelas. 

Saya sendiri yang hampir setiap pagi melewati jalan margonda tidak lupa untuk menghadapkan pandangan saya ke sana dan mengagumi tempat itu. Belakangan ini memang saya melihat keindahan warna cat oranye gedung Binus Center itu agak memudar, mungkin akibat hujan beberapa bulan terakhir ini. Tapi, saya tetap tidak mengira bahwa pudarnya warna cat gedung itu juga seiring dengan suramnya bisnis yang sedang dijalankan tempat kursus itu. Sehingga saat tempat kursus itu resmi ditutup tetap ada perasaan terkejut juga di hati saya.

Saya mencoba mengira-ngira (istilah kerennya sih menganalisis tapi terlalu keren buat saya yang masih belajar ini) bagaimana bisa sebuah institusi ternama sekelas Binus Center ini harus tersingkir dan menutup bisnisnya ini di Depok.

Binus atau Bina Nusantara sudah sangat dikenal khususnya di Jakarta sebagai penyelenggara pendidikan dari level dasar sampai perguruan tinggi. Kita mengenal binus school untuk sekolah dasar sampai SMA, Univesitas Binus untuk perguruan tinggi, dan Binus Business School yang menyelenggarakan magister manajemen, serta Binus Center sebagai tempat kursus IT. Binus Center sendiri sejauh pengetahuan saya menyelenggarakan pendidikan non-gelar untuk komputer, desain, dan animasi. Hal ini tidak mengherankan karena pada awalnya Binus memang dikenal sebagai penyelenggara pendidikan komputer. Perguruan tinggi Binus sangat kuat dalam bidang komputer dan merupakan salah satu pelopor pendidikan komputer di Indonesia.

Binus Center bisa jadi ditampilkan sebagai salah satu bisnis yang dijalankan oleh Binus karena Binus sudah dikenal luas sebagai pelopor dalam pendidikan komputer. Ini adalah modal dasar yang penting dalam ide Binus Center ini. Tentunya reputasi sangat diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan.

Dengan membuka Binus Center di Depok diharapkan menjadi alternatif bagi siswa yang ingin memperdalam atau mempelajari komputer khususnya desain grafis dan animasi yang menjadi andalan Binus khususnya di Depok. Saya menduga Binus Center ini menyasar segmen pasar mahasiswa atau pekerja dari bidang selain komputer yang ingin memperdalam desain atau animasi.

Namun saya melihat sepertinya pasar ini belum terbentuk karena bisa jadi orang sudah bisa belajar komputer desain atau animasi secara mandiri tanpa perlu kursus. Perlu dilihat juga bahwa di Depok sudah ada perguruan tinggi yang cukup ternama juga dan juga mempunyai basis kuat dalam komputer, yaitu Universitas Gunadarma. Tentunya ini juga perlu diperhitungkan sebagai pesaing kuat.

Walaupun nama Binus sudah cukup terkenal dan mumpuni dalam bidang komputer dan bidang komputer sedang booming tampaknya konsumen Khususnya di Depok belum melihat ini sebagai kebutuhan penting yang bisa mendorong mereka mencoba mengikuti kursus. Bisa jadi ini salah satu alasan tidak bisa berkembangnya Binus Center di Depok meskipun di daerah lain Binus Center cukup berkembang.

Tentunya ini akan menjadi pelajaran berharga buat penyelenggara Binus Center dan manajemen Binus secara umum dalam menjaga roda bisnisnya. Apalagi saat ini krisis ekonomi sedang melanda dunia. 

Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini memang menjadi beban berat bagi para pelaku bisnis untuk bisa mempertahankan bisnisnya. Mungkin inilah saatnya bagi pelaku bisnis memikirkan kembali cara mereka menjaga putaran roda bisnisnya.