KAMU selalu memperbaharui CV Kamu. Padahal hampir setiap hari, sudah mengirimkan surat lamaran. Kamu pun sudah menggunakan network untuk mencari pekerjaan. Namun, masih belum mendapat pekerjaan. Apa yang salah ya?
Bisa jadi, jawabnya tak jauh dari diri kamu sendiri. Maksudnya, adalah pangkal mengapa kamu tak kunjung mendapat pekerjaan. Menurut survei yang diadakan CareerBuilder di tahun 2009, sebanyak 47 persen wakil perusahaan mengatakan bahwa mencari karyawan yang sesuai harapan benar-benar sangat sulit.
Kriteria yang umumnya mereka harapkan dari seorang karyawan, di antaranya multitasking, berinisiatif, dan mampu memecahkan masalah dengan kreatif. Selain alasan tersebut, ada lagi beberapa hal yang umumnya membuat perusahaan menolak mempekerjakan seorang calon karyawan. Berikut di antaranya :
1. Kurang Jujur
Berbohong atau melebih-lebihkan isi CV kamu tak akan ada gunanya. Cepat atau lambat perusahaan akan mengetahuinya. Dalam survei yang dilakukan pada 2008, sebanyak 49 persen manajer perusahaan mengetahui bahwa para pelamar berbohong di surat lamaran mereka. Daripada berbohong, lebih baik Kamu fokus pada kekuatan yang dimiliki.
2. Berbicara buruk tentang masa lalu
Dalam survei tahun 2009, sebanyak 44 persen wakil perusahaan menegaskan bahwa pelamar yang mengatakan hal buruk tentang tempat kerja atau atasannya cenderung tidak disukai dan tidak akan direkrut di perusahaan yang dilamarnya. Jika Kamu memang tak nyaman dengan lingkungan kerja yang lama misalnya, katakan saja bahwa lingkungan tersebut kurang membuat kamu nyaman dalam bekerja dan membuat kamu merasa tidak dalam satu tim. Jadi, kamu tak perlu menjelekjelekkan rekan kerja atau atasan kamu lebih lanjut.
3. Kamu dianggap tidak potensial dalam jangka panjang
Perusahaan pasti menginginkan karyawan yang bisa mengikuti langkah mereka sekaligus bisa berkembang bersama perusahaan. Karena itulah, jika kamu ditanya akan di mana Kamu dalam 5 tahun mendatang, maka jawaban kamu harus bisa menunjukkan potensi besar kamu yang bisa digunakan untuk kemajuan perusahaan.
4. Reputasi buruk di dunia maya
Banyak perusahaan yang kini menggunakan social media dan dunia maya untuk mengecek reputasi calon karyawannya di dunia maya. Dalam survei tahun 2009, ditemukan bahwa 45 persen perusahaan mencari tahu calon pelamar mereka di internet. Sebanyak 35 persen di antara mereka menemukan cacat reputasi calon karyawannya di internet. Jadi, jika Kamu memiliki tulisan, foto, atau link yang bisa merusak reputasi Kamu, segera hilangkan hal tersebut dari jejak rekam kamu di internet.
5. Kamu tidak tahu apa pun
Dalam survei terpisah pada tahun 2009,58 persen perusahaan menyatakan bahwa pelamar yang datang di sesi wawancara tapi tak mengetahui riwayat, jejak rekam, atau reputasi perusahaan yang didatanginya, sudah pasti tidak akan dilirik. Karena itulah, sangat penting untuk menguasai segala hal tentang perusahaan yang Kamu incar.
6. Kamu terlihat sombong atau tidak bersemangat
Antusiasme sangat diperlukan saat sesi wawancara.Sebab, tampil dengan penuh antusiasme diperlukan saat seseorang menghadapi klien atau konsumen. Dalam survei tahun 2009 tercatat bahwa kesalahan terbesar pelamar ialah terlihat tidak tertarik atau tidak bersemangat. Sedangkan 42 persen mengatakan bahwa pelamar yang terkesan sombong akan kehilangan prospek pekerjaannya.
7. Terlalu pribadi
Sebanyak 17 persen dari wakil perusahaan yang menjadi responden dengan tegas mengatakan bahwa pelamar yang terlalu banyak menceritakan kehidupan pribadinya tak akan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Intinya, janganlah banyak bercerita, kecuali cerita tersebut memang berhubungan erat dengan pertanyaan yang diajukan atau posisi kerja yang ditawarkan.
8. Terburu-buru soal gaji
Jangan langsung membicarakan gaji sebelum pewawancara membahasnya. Jika Kamu melakukannya, mereka bisa beranggapan bahwa Kamu hanya tertarik dengan gajinya,bukan dengan pekerjaan atau hal lain seperti membantu dan bekerja sama dengan rekan kerja yang lain. Jika mereka bertanya soal gaji,barulah Kamu bisa menceritakan riwayat gaji Kamu dan meminta jumlah yang lebih tinggi dari sebelumnya.
9. Tidak bisa memberi contoh
Jika Kamu hanya mampu mengatakan bahwa Kamu akan berkontribusi penuh pada perusahaan tanpa menjelaskan caranya,maka kemampuan Kamu akan diragukan. Dalam kenyataannya, 35 persen perusahaan menegaskan bahwa berbicara terus tanpa memberikan contoh tidak akan mampu menaikkan nilai si pelamar kerja.
10. Tidak cukup berpengalaman
Perusahaan akan lebih menyukai mereka yang berpengalaman daripada yang tidak. Dengan begitu, mereka tidak akan membuang waktu untuk melatih karyawan baru. Jadi, semakin berpengalaman Kamu dan semakin Kamu mampu menunjukkannya dengan berbagai contoh, maka Kamu layak dipertimbangkan sebagai kandidat terbaik. Tentu saja alasan-alasan ini tidaklah baku. Bisa saja ada perusahaan yang lebih menginginkan pelamar yang belum berpengalaman agar bisa dibentuk menjadi karyawan yang sesuai keinginan mereka atau agar tidak mengeluarkan banyak dana untuk menggajinya.
Intinya, begitu banyak alasan mengapa seseorang belum mampu menarik perhatian sebuah perusahaan. Yang paling penting, tingkatkan kemampuan diri dan perilaku agar keinginan menduduki posisi tertentu di sebuah perusahaan bisa tercapai. (herita endriana/ careerbuilder) (//rhs)